| Tanda-tanda kebenaran Al-Qur’an sebagai Kitab Ilahi |
| Apr 27, 2009 at 07:30 PM |
Cara yang pasti, mudah, sempurna, tanpa kesulitan, tanpa susah payah, tanpa keraguan atau kecurigaan, tanpa kesalahan atau kealpaan, berikut prinsip-prinsip yang benar yang dilengkapi dengan argumentasi yang mendukung serta memberikan keyakinan yang sempurna adalah Kitab Suci Al-Qur’an. Tidak ada Kitab atau pun sarana lainnya yang bisa memberikan sarana guna pencapaian tujuan akbar tersebut. (Barahin Ahmadiyah, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 77, London, 1984).
* * *
Tanda jelas yang digunakan seorang yang berpikir untuk mengenali suatu Kitab yang diwahyukan hanya bisa ditemukan di dalam Kitab Suci dari Allah yang Maha Kuasa yaitu Al-Qur’an. Di masa ini semua sifat-sifat yang seharusnya bisa ditemukan sebagai tanda yang jelas dari suatu Kitab Ilahi nyatanya tidak terdapat di dalam Kitab-kitab lainnya. Bisa jadi Kitab-kitab tersebut ada memiliki sifat-sifat tersebut di masa awalnya, tetapi yang jelas sekarang ini sudah tidak ada lagi.
|
| Read more... |
|
| Keburukan menyekutukan Tuhan |
| Apr 27, 2009 at 07:18 PM |
Dengan menyesal aku tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan keburukan daripada bertumpu kepada sosok lain selain Allah s.w.t. Orang-orang seperti ini menyembah dan merendahkan dirinya kepada sosok lain yang telah menyalakan api kecemburuan Allah yang Maha Agung. Adalah doa orang-orang seperti itu yang ditepiskan oleh Tuhan.
Aku akan memberikan contoh sederhana yang walaupun tidak sepenuhnya benar tetapi mudah dicernanya. Seorang laki-laki terhormat tidak akan bisa mentoleransi perhatian orang lain terhadap istrinya, bahkan ia bisa menganggap istrinya pantas dibunuh sebagaimana banyak contoh dalam masyarakat. Begitu jugalah kecemburuan Ilahi. Ibadah dan doa adalah hak Wujud-Nya sendiri. Dia tidak akan bisa menerima ada sosok lain yang disembah atau dipohon dalam doa. Karena itu ingatlah bahwa kecondongan kepada sosok lain selain Allah s.w.t. sama saja dengan mengaliskan dirinya dari Dia.
Salat dan Ketauhidan, dimana salat merupakan praktek daripada pernyataan akan Ketauhidan Ilahi, tetapi ini pun akan kosong dari berkat dan merupakan hal yang sia-sia jika tidak dilambari perendahan diri serta tidak dilaksanakan dengan tekun sepenuh hati. (Malfuzat, vol. I, hal. 167-168).
|
| Read more... |
|
| Penciptaan dan perbedaan derajat |
| Apr 27, 2009 at 07:13 PM |
Akan menjadi suatu pencerobohan bagi kinerja Allah s.w.t. jika kita memper¬tanyakan mengapa Tuhan menciptakan perbedaan kemampuan di antara makhluk dan mengapa setiap orang tidak diberikan saja kemampuan yang memungkinkan baginya mencapai tingkat pemahaman dan kecintaan Tuhan yang sempurna. Setiap orang yang berpikir tentunya mampu memahami bahwa tidak ada seorang pun yang berhak menggugat Tuhan agar memberikan derajat yang sama dan sifat-sifat yang sempurna kepada setiap orang. Adalah menjadi bagian dari berkat-Nya untuk mengkaruniakan apa pun yang diinginkan-Nya.
Sebagai contoh, Tuhan telah menjadikan kalian sebagai manusia dan bukan sebagai keledai. Kalian diberikan kemampuan berpikir dan keledai tidak demikian. Kalian bisa memperoleh pengetahuan dan keledai tidak. Hal ini adalah karena keinginan dari yang Maha Kuasa dan tidak ada kaitannya dengan hak kalian atau pun hak keledai tersebut. Di antara makhluk ciptaan Tuhan terdapat pembedaan derajat yang tidak bisa dibantah oleh seorang yang waras. Lalu bisakah makhluk yang sebenarnya tidak mempunyai hak untuk eksis
|
| Read more... |
|
| Penciptaan Dan Firman Tuhan |
| Apr 27, 2009 at 07:09 PM |
Merupakan suatu misteri dari sifat Rabubiyat bahwa ciptaan mewujud melalui firman Tuhan. Kita bisa memahaminya sebagai pengertian bahwa fungsi ciptaan merupakan refleksi dari firman Tuhan atau firman Tuhan itu sendiri yang mengambil bentuk ciptaan berdasarkan Kekuasaan Ilahi. Kata-kata yang ada di dalam Al-Qur’an bisa ditafsirkan menurut kedua pengertian tersebut.
Di beberapa tempat dalam Kitab Suci Al-Qur’an dikatakan bahwa apa yang telah diciptakan itu disebut sebagai firman Tuhan yang melalui manifestasi dari sifat Rabubiyat telah memperoleh bentuk dan sifat karakteristik sebagai benda ciptaan. Hal ini merupakan salah satu mistri sifat penciptaan yang tidak terlalu mudah dicerna oleh penalaran. Bagi rata-rata orang kiranya cukup untuk memahami bahwa apa pun yang diinginkan oleh Allah yang Maha Kuasa akan mewujud dan bahwa semuanya ini merupakan hasil ciptaan-Nya yang bersumber pada Kekuasaan-Nya. Bagi orang-orang yang mengerti yang telah melalui proses pendisiplinan diri serta dengan bantuan kashaf, mistri penciptaan tersebut menjadi lebih jelas. Mereka menyadari bahwa semua ruhani dan jasmani merupakan firman Tuhan yang melalui Kebijakan Ilahi telah diberi jubah sebagai benda ciptaan. Namun prinsip dasar yang harus dipatuhi adalah faktor yang berlaku, baik bagi penalaran atau pun kashaf, bahwa Tuhan adalah Pencipta segalanya dimana ruhani dan jasmani tidak bisa mewujud tanpa Dia.
|
| Last Updated ( Apr 27, 2009 at 07:09 PM ) |
| Read more... |
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar